Senandung Menjelang Pulang

Kalau sudah mendekati waktu cuti pulang ke Jawa begini, hati terasa riang dan bernyanyi-nyanyi. In fact, memang aku jadi bersenandung karenanya!

Lagunya? Yang paling memorable dari film Armageddon, yang dinyanyikan oleh Aerosmith yaitu “I Don’t Want To Miss A Thing”:

I could stay awake just to hear you breathing
Watch you smile while you are sleeping
While you’re far away and dreaming
I could spend my life in this sweet surrender
I could stay lost in this moment forever
Every moment spent with you
Is a moment I treasure

Don’t wanna close my eyes
Don’t wanna fall asleep
‘Cause I’d miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing
‘Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
I’d still miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing

Laying close to you
Feeling your heart beating
And I’m wondering what you’re dreaming
Wondering if it’s me you’re seeing
Then I kiss your eyes and thank God we’re together
I just wanna stay with you
In this moment forever, forever and ever

Don’t wanna close my eyes
Don’t wanna fall asleep
‘Cause I’d miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing
‘Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
I’d still miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing

I don’t wanna miss one smile
I don’t wanna miss one kiss
I just wanna be with you
Right here with you, just like this
I just wanna hold you close
Feel your heart so close to mine
And just stay here in this moment
For all the rest of time

Don’t wanna close my eyes
Don’t wanna fall asleep
‘Cause I’d miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing
‘Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
‘Cause I’d still miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing

Don’t wanna close my eyes
Don’t wanna fall asleep
‘Cause I’d miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing
‘Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
I’d still miss you, baby
And I don’t wanna miss a thing

Don’t wanna close my eyes
Don’t wanna fall asleep, yeah
I don’t wanna miss a thing

Oke, sekarang saatnya bersiap-siap untuk packing…!

Cerita Yang Masih Tertinggal

Ada beberapa cerita yang masih tertinggal dari kepulangan kami dari Johor ke Surabaya. Yang baru sempat ditulis dan dibagi sekarang.

Dari sekolah ADA, berikut beberapa photo di hari terakhirnya bersekolah di Sekolah Kebangsaan Taman Nusa Perintis 1, Johor Bahru:

0234, 0248, 0264, 0268, 0276, 0285 –> photo-photo ini menyusul, ada kesulitan uploading.

Sekarang ADA telah bersekolah kembali di Elementary School Anak Bangsa Cerdas di Taman Dayu, Pandaan – Pasuruan. ADA nampak dapat beradaptasi dengan cepat di lingkungan sekolahnya yang baru dan ia terlihat senang bersekolah di sana.

Detail perjalanan Johor Surabaya-nya sendiri tidaklah luar biasa, lancar-lancar saja. Hanya mungkin karena waktu keberangkatannya yang sangat pagi maka aku sempat membuat rencana-rencana cadangan agar tidak sampai terlambat di bandara Senai. Lalu ada perkenalan tak terduga di Senai dengan seorang gadis Surabaya yang sedang menghabiskan liburan akhir minggunya di Johor dan Singapore, yang kemudian sangat membantu meringankan biaya kelebihan bagasi kami dengan penggunaan tiketnya. Selebihnya adalah cerita penerbangan biasa saja dan kami sampai dengan selamat di Surabaya.

Perpisahan kami dengan teman-teman di apartemen barangkali yang cukup heboh, terutama sekali dengan Sashi dan keluarganya. Emilly dan Mama Ani berurai air mata dan pelukan erat mereka seolah tak dapat dipisahkan, bak sepasang kekasih yang tak ingin berpisah. Demikian juga antara ADA dengan Yaswini yang sudah bagaikan adik dan kakak yang saling menyayangi. Mereka berdua bahkan masih terisak-isak lama setelahnya. Perpisahan yang sungguh sarat emosi.

Meski telah berjauhan, kami tetap menjaga hubungan dengan mereka melalui SMS, telepon dan email. Terakhir menghubungi Emilly minggu lalu ia mengabarkan bahwa ia dinyatakan positif hamil oleh dokter sedang mengandung janin 2 bulan.

Dengan posting tulisan ini dan dengan telah sampainya juga paket barang kami, maka kisah-kisah dari kehidupan di Gelang Patah, Johor Bahru – Malaysia berakhir sudah. Sebuah episode kehidupan berakhir di sana dan sebuah episode yang baru segera hadir untuk dijalani. Semua adalah scenario dari Sang Maha Pengatur Allah SWT, kepadaNya hidup ini aku pasrahkan.

Nice Trip Great Result

The trip to Kediri last week ends with very nice result. After wait for quite impatience time for me, it is confirmed that I’ll land myself in the great island of Borneo on early May. Borneo? Yup, precisely in East Borneo there is an opportunity waiting for me. Early May? Hey, it can be fall on my birthday! A coincidence that can bring me to a new life, a restart, a reborn…

The job is going to be a real challenge for me since it very different industry comparing to my previous 12 years in electronic manufacturing industry. However, I’ll face it confidently with my experience and skills.

Kabar Dari Pelosok

Aha, akhirnya sempat juga mampir dan menulis untuk postingan ini! What a full and tiring week! Ini pun disempat-sempatkan menulis karena dalam perjalanan terkadang sulit mendapatkan koneksi ke dunia maya. Kalaupun dapat itupun tidak lama, hanya bisa untuk sekedar menjenguk dan memperbaharui status di situs maya yang lain.

Oke, saat ini aku berada di Pandaan, sebuah wilayah dalam administrasi kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Setelah perjalanan panjang dari Johor Bahru ke Surabaya, dilanjutkan ke Pandaan untuk beristirahat semalam, esoknya menelusuri rel kereta api melewati Malang, Blitar dan berakhir di Kediri. 2 hari di sana dan hari ini aku dan keluarga telah kembali lagi ke Pandaan, di peternakan sapi perah tempat bapak mertuaku bekerja.

Namanya di desa, terpelosok lagi (ingat, ini peternakan sapi perah yang memang sengaja dibangun jauh dari pemukiman penduduk), aku jelas kesulitan mendapatkan koneksi ke internet. Jaringan telepon tetap (fix line) tidak ada, apalagi koneksi wireless untuk ditumpangi yang sama sekai tidak ada. Jadi tulisan ini bisa sampai dan terbaca di sini adalah setelah melalui proses yang sedikit butuh perjuangan hehehe… Ya, untuk itu aku harus menulisnya terlebih dahulu di rumah, disimpan di harddisk atau flashdisk, mencari internet hotspot atau warnet, baru kemudian di-upload di blog.

Tapi bagaimanapun aku senang bisa menulis dan berkabar tentang hari-hariku. Meski untuk itu ada usaha yang sedikit lebih untuk melakukannya.

Pack Dear, Pack…!

Persiapan telah, sedang dan akan terus dilakukan!

pack2Pengunduran diri dari perusahaan dan sekolah untukku dan ADA sudah diajukan dan disetujui. Permit kerja, tinggal dan belajar untuk masing-masing aku, Mama Ani dan ADA juga sudah dibatalkan dan disesuaikan dengan tanggal keberangkatan kami meninggalkan Johor. Status booking pesawat sudah confirmed. Beberapa hal administratif di perusahaan dan sekolah satu persatu saat ini sedang diselesaikan.

Barang-barang pribadi di apartemen sudah dipilah-pilah dan dimasukkan ke dalam kotak kardus. Kotak-kotak yang nampak di gambar sebelah akan dikirim lebih dahulu dengan menggunakan jasa kurir. Sebagian yang lain akan dibawa sebagai jatah bagasi di pesawat terbang yang akan membawa kami ke Surabaya.

Seperti biasa, ADA si gadis kecilku, tak ingin ketinggalan kalau sedang ada acara photo-photo. Meski itu hanya sekedar bersanding dengan tumpukan kotak kardus 🙂

Dari Akhir Pekan Lalu

Belum sempat menulis banyak lagi. Hanya mau setor photo-photo dari kegiatan akhir pekan lalu.

Sabtu, bowling di Johor Jaya, Johor Bahru – Malaysia. Aku, Mama Ani & ADA dengan Sashi, Emily & Winni:

bowling-1 bowling-2

Minggu di East Coast, Bugis Street dan Orchard Road – Singapore. Aku, Mama Ani & ADA dengan Sashi, Emily dan Winni. Ditambah chinaka Sandra, auntie Rajesh dengan anak menantunya Vicky & Suganthi.

east-coast-11 east-coast-22 bugis-street-12 bugis-street-21

Di Orchard ngga’ sempat ambil gambar, sudah keburu gelap dan gerimis. Lebih banyak photo dari dan terkait sekitar akhir pekan lalu dapat ditemukan di album ini.

Akhir Minggu Tahun Baru Cina

Tidak ada rencana apa-apa sebenarnya bagi aku & keluarga di liburan tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal 26 & 27 kemaren. Lumayan panjang liburan ini, 4 hari penuh, sayang juga sebenarnya jika tidak dimanfaatkan. Hendak ke Batam, sudah pasti sangat crowded di pelabuhan, baik di Harbour Front maupun di Batam Centre. Hendak jalan ke luar kota, teringat pengalaman tahun lalu, jelas bakalan berdesakan dan berebutan bus lagi. Faktor penghematan uang juga masuk dalam pertimbangan kami (maklum, akhir bulan dan penundaan pembayaran gaji oleh perusahaan sebagai akibat hantaman krisis global) sehingga akhirnya diputuskan tidak kemana-mana.

Namun ajakan Emilly, teman akrab Mama Ani, membawa kami melangkah keluar rumah juga. Ajakan pertama datang hari Minggu, menghabiskan waktu dengan berputar-putar di Jusco Bukit Indah. Sekedar melihat-lihat, duduk-duduk santai di playground, mengemil makanan kecil dan menyaksikan anak-anak bermain sampai sore. Senang juga menyaksikan ADA dan Winni kompak berdua.

jusco-bukit-indah Ajakan kedua datang tengah malamnya. Tepat di tengah-tengah pesta kembang api dan dentuman mercon (baik dari dalam kawasan apartemen maupun dari sekitarnya) menyambut datangnya tahun baru Cina, handphone Mama Ani berbunyi. Emilly mengajak jalan ke Singapore pagi-pagi esoknya. Mama Ani diminta menyiapkan makanan untuk dijadikan bekal. Pertimbangannya selain lebih ekonomis, juga ada kemungkinan susah mencari makanan di Singapore karena tidak banyak restoran yang buka. Soal bensin mobil tak usah dipikirkan kata Emilly, “the tanks is full now!“.

Jadilah kami berangkat Senin pagi memenuhi Honda Jazz hitamnya. Aku bersama Mama Ani dan ADA, sementara Emilly bersama suaminya Sashi dan sang anak Winni. Setelah sempat sarapan sebentar di Gelang Patah, dimulailah satu hari yang padat itu.

zoo1Singapore Zoo menjadi tujuan pertama. Nuansa tahun baru Cina sangat terasa. Di pintu masuk terdapat replika shio Kerbau (sebagai hewan perlambang untuk tahun 2560 pada penanggalan Cina) yang dibuat dari rangkaian bunga-bunga. Juga ada tarian Lion Dance (Barongsai) yang sangat memukau menyambut para pengunjung. ADA sempat mengatakan “Yang paling ADA suka di Zoo tadi Pa, tarian singa itu lho. Bagus banget!

zooSetelah puas berkeliling di Zoo, perjalanan dilanjutkan ke Botanic Gardens. Dulu saat membawa Mama Miar & keluarga Padang ke sini tahun 2006, kami hanya menyusuri sisi barat dari kebun yang luas ini. Ternyata di sisi utara dan tengahnya luar biasa indah. Padang rumput hijau luas, pepohonan dan tetumbuhan indah sepanjang mata memandang, aliran air sungai, amphiteathre, kebun anggrek, dan banyak lagi lainnya sungguh menyenangkan sebagai tempat bersantai dan bermain-main. Saat menikmati bekal makan siang, aku dan Mama Ani sempat janjian nanti kami akan datang kembali ke sini.

Pantai di East Coast adalah tujuan terakhir kami. Tak tertahankan bagi ADA untuk tidak ikut mandi berbasah-basahan. Ditemani Sashi yang memang membawa baju ganti, ADA nampak menikmati sekali berenang di laut. Teriakannya riang gembira menyambut ombak yang datang, sambil sesekali menghampiri aku dan Winni yang bermain pasir di pinggir pantai. Mama Ani yang melihatnya dari kejauhan (ia duduk di bawah pohon bersama Emilly) hanya bisa geleng-geleng kepala mencemaskan.

Setelah senja jatuh dan matahari tenggelam barulah kami berkemas-kemas. Semua membersihkan diri dan barang-barang dimasukkan kembali ke bagasi. Tak lama setelah mobil bergerak, ADA dan Winni segera jatuh tertidur. Lewat jam 9 malam kami tiba kembali di Gelang Patah. Sashi mengajak singgah untuk makan malam, namun batal karena kedua anak tak dapat dibangunkan. Mungkin mereka kelelahan sekali setelah seharian penuh beraktivitas. Sama seperti juga kami.

Dari tadinya tidak berencana apa-apa, akhir minggu kami malah penuh terisi dengan perjalanan yang menyenangkan bersama sahabat keluarga.

Ferry Sepi

Ini juga gambar yang diambil di awal bulan ini, persisnya pada 1 Januari 2009. Hari pertama di tahun baru yang sekaligus juga hari pertama penerapan kebijakan baru pemerintah Indonesia dalam hal Fiskal Luar Negeri.

pelabuhan-sepi kapal-sepi

Entah karena masih kelelahan setelah pesta malam tahun baru ataukah sebagai efek dari kebijakan baru pemerintah tentang FLN, yang jelas di pelabuhan ferry Batam Centre nampak sepi, tidak banyak aktivitas dan penumpang seperti sebelumnya. Photo di pintu pemeriksaan fiskal & imigrasi dan di dalam kapal ini menunjukkan betapa sepinya aktivitas di awal tahun.

Mudah-mudahan suasana ini tidak berkelanjutan. Demi kemajuan pulau Batam.

Ditinggal!

Mama Ani dan ADA pulang ke Batam. Mereka berangkat bersama Weny dan Sari (line trainer di pabrik) pukul 7.15 pagi tadi. Kemarin aku sudah booking ferry untuk mereka dari Harbour Front S’pore ke Batam Centre untuk pukul 11.40 siang. Katanya mereka mau mampir melihat-lihat sebentar di Vivo City.

Aku tidak bisa ke Batam hari ini. Kesibukan akhir tahun di pabrik belum memungkinkan untuk ditinggal. Kurencanakan ke Batam pada hari Selasa minggu depan, untuk sekaligus menjemput Mama Ani dan ADA kembali ke Johor.

Ada beberapa hal penting yang harus aku selesaikan di sana dengan cepat. Targetnya 31 Desember petang kami sudah harus kembali ke Johor. Aku tidak ingin melewatkan pergantian tahun di Batam karena ada hal yang belum jelas mengenai pengenaan biaya fiskal luar negeri yang akan mulai diterapkan pemerintah Indonesia per 1 Januari 2009. Jika Batam juga termasuk yang menerapkan biaya fiskal, keharusan membayar Rp. 1 juta per orang untuk setiap kali perjalanan keluar itu jelas terasa memberatkan.

Karenanya mumpung belum berganti tahun, maka kami harus segera keluar Batam/Indonesia supaya tidak perlu membayar biaya fiskal tersebut.

Update 29/Dec: hari ini terima email dari seorang teman menyangkut siaran pers dari Dirjen Pajak tentang Fiskal Luar Negeri (FLN). Berdasarkan siaran pers itu, aku dan keluarga termasuk yang mendapat pengecualian dari kewajiban membayar FLN. Jika demikian, masa stay di Batam bisa diperpanjang nih 🙂

Sunset

Sebuah matahari yang hendak ke peraduan. Di penghujung hari di penghujung bulan. Meninggalkan segala gerak yang terpapar di hadapan sinarnya. Meski itu salah satu dermaga paling sibuk di dunia. sunset

Dan aku tengah menghala kembali ke sebuah pulau yang lebih damai, di negeriku tercinta Indonesia. Sedamai cahayanya yang terpantul lembut di samudera.