Nostalgia

Ouch… betapa lamanya sudah tak pernah mampir ke blogku ini! Ada rindu yang menggebu untuk mulai menulis kembali. Ratusan tulisan di sini sungguh merayu meminta teman baru.

Ahai… tunggulah sebentar lagi. Mudah-mudahan ada banyak jejak yang kembali bisa ditelusuri. Tapi janganlah meminta pasti, karena akupun tak ingin berjanji.

Go blogging, Ari!

10th Anniversary

Pada pagi ini, tepat 10 tahun yang lalu, setelah perjalanan hubungan kita yang 2 tahun kurang 2 hari itu, kita melangkah yakin menghadap pak penghulu. Membuhulkan janji setia, menyatukan hati dan melepaskan kedirian masing-masing demi satu niat untuk meraih ridho Illahi rabbi. Menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan.

Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda, “apabila seorang hamba (manusia) telah kawin, maka ia telah menyempurnakan separuh agama, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa”

Setengahnya sudah kita lalui 10 tahun yang lalu. Setengahnya lagi telah 10 tahun kita jalani, sedang dijalani dan masih akan terus dijalani di waktu-waktu mendatang sampai kelak kita dipanggil pulang. Jalan itu kita sadari tidak mudah. Ada banyak halangan dan rintangan, terjal dan berliku serta dipenuhi ujian-ujian yang berat. Bersama kita jalani itu semua, bergandeng tangan bahu membahu saling menguatkan. Bagiku, engkau sungguh pasangan yang bisa melengkapi separuh jalan ketakwaan itu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”barangsiapa yang diberikan rezeki oleh Allah seorang istri yang sholehah maka sungguh dia telah dibantu dengan setengah agamanya maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya

Aku sangat mensyukurinya!

Di belahan barat bumi ada yang menamai panjang usia pernikahan dengan nama-nama hasil alam seperti kapas, garam, tembaga, kayu, kristal, emas, berlian dan sebagainya. 10 tahun menurut versi tersebut adalah timah. Dan seperti timah yang mudah ditempa, mari bersama kita menempa diri menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Ditempa itu sakit namun percayalah bahwa hasil akhirnya adalah indah dan baik. Timah juga tidak mudah teroksidasi sehingga tahan karat, karena itu juga dapat kita contoh untuk tidak mudah terpengaruh anasir luar sehingga kasih sayang, kepercayaan, kesetiaan dan kebahagiaan yang kita punya akan terlindung dan bertahan lama. Dengan saling melengkapi dan menjaga maka kita akan bisa.

Ah, tulisan ini terlalu panjang untuk seorang pria tak romantis seperti aku (seperti yang sering kau sebut) dan melantur menjadi palajaran agama dan kimia, padahal sebenarnya bagian intinya malah ada di paragraf terakhir tulisan. Tapi masih ada sedikit lagi yang ingin kusampaikan. Bagian ini bukan untukmu, tapi bagi mereka. Berpuluh, berratus, atau mungkin berjuta-juta gadis dan jejaka. Yang patah hatinya dan kehilangan harapannya 10 tahun yang lalu. Saat kita resmi menjadi suami dan istri. Maaf, kami telah menemukan belahan jiwa masing-masing yang membuat bahagia datang lebih awal. Mudah-mudahan kalian telah bisa mengobati hati dan menemukan harapan dengan orang yang lain 🙂

Ani Destriana, terima kasih telah mendampingiku 10 tahun terakhir. Seperti makna kata ‘garwo‘ yang berarti istri dalam bahasa Jawa, engkau adalah sigaraning nyowo (belahan jiwa) untukku. Kesabaran dan ketabahanmu telah membuat saat-saat berat dalam hidup kita menjadi ringan dan menyenangkan. Aku ingin memujimu dengan tulus di sana. Tetaplah di sisiku!

Akhirnya Belanda Bertemu Spanyol

Nah, ternyata betul juga ‘kan? Setelah melewati babak-babak penyisihan, pertandingan sepakbola Piala Dunia mulai menarik perhatianku lagi. Kejutan-kejutan telah terjadi dan tim semua negara menunjukkan performanya masing-masing. Ada yang stabil, ada juga yang membaik. Tapi tak kalah banyak juga yang menunjukkan hasil buruk dan menimbulkan kekecewaan besar di negara asalnya. Nigeria misalnya.

Apapun, namanya juga sepakbola. Banyak hal bisa terjadi dan mampu menjungkirbalikkan semua prediksi. Termasuk tergusurnya 2 jagoan Amerika Latin yaitu Brazil (favoritku sepanjang masa) dan Argentina di babak perdelapan final. Bahkan Jerman yang digadang-gadang bakal menjadi juara dunia tahun ini setelah melihat performa dan produktivitasnya, tadi pagi takluk juga ditangan Spanyol 0-1. Ini berarti final Piala Dunia tahun 2010 ini akan mempertemukan 2 tim tangguh dari benua biru Eropa, yaitu tim matador Spanyol melawan tim orange Belanda.

vs.

Bagaimana hasil akhirnya nanti? Negara mana yang akan menjadi jagoan sepakbola sejagat raya tahun 2010? Apakah pertemuan Belanda vs Spanyol akan menjadi final idaman dan dikenang sepanjang masa? Mari kita sama-sama tunggu tanggal 12 July ini… 🙂

A Song For You, Dear…

Di meja sebelah sana di ruangan kantor, seorang teman sedang mengaktifkan music player di komputernya. Aku sendiri tengah asyik dengan tumpukan file yang harus kukerjakan. Sesekali kepalaku mengangguk-angguk mengikuti irama. Di lagu yang video-nya terpasang di bawah, aku menghentikan pekerjaanku. Nostalgia datang tiba-tiba. Pikiranku terbawa terbang, jauh ke negara tetangga Malaysia, tempat aku pernah bekerja dan bermukim bersama anak dan istri.

Kala itu aku selalu membawa MP4 player jika berangkat kerja. Dengan earphone terpasang, sambil menunggu mobil van datang menjemput, aku menikmati lagu-lagu terbaru yang kuunduh dari internet dari musik player tersebut. Yang paling kusuka salah satunya adalah lagu Sempurna dari grup Andra & The Backbone ini. Musiknya sederhana tapi keren sekali, liriknya menggugah dan petikan gitarnya terdengar sangat empuk di telingaku.

Versi lain lagu ini yang tak kalah kerennya adalah yang dibawakan dengan sangat manis oleh Gita Gutawa:

Angka/nilai 10 adalah nilai sempurna, begitu kata orang. Menjelang pernikahan timah 10 tahun kita yang akan tiba beberapa hari lagi, kupersembahkan lagu indah melalui tulisan singkat ini bagi pendamping sempurna hidupku, kekasihku, istriku Ani Destriana. Dear, this is for you!

kau adalah darahku, kau adalah jantungku

kau adalah hidupku, lengkapi diriku

oh sayangku, kau begitu… sempurna… sempurna…

Halangan Cuti

Akhir minggu ini aku akan mengambil cuti kerja periodik 2 minggu. Penanganan tugas-tugas yang biasa kulakukan sudah dirancang dan diserahterimakan sejak minggu lalu. Ada orang baru yang aku latih untuk bisa membantu di saat aku tidak bekerja. Rasanya sudah tidak akan ada masalah lagi. Sampai pagi ini.

Lha kok ya salah satu orang yang kuserahi tanggung jawab paling besar tiba-tiba mengajukan pengunduran diri mendadak. Katanya harus keluar hari ini juga.

Ealaaah… jadi repot lagi nih! Aku harus mengajar orang lain lagi untuk bisa menangani beberapa pekerjaanku. Kalau tidak, cuti periodikku bisa terancam mundur! Padahal tiket sudah dibeli jauh-jauh hari agar bisa dapat yang ekonomis. Kalau saat-saat musim libur sekolah begini membeli tiket pesawat, wuah… harganya melangit pasti!

Huff… mulai dari bawah lagi dan waktunya semakin sempit!

ADA is Top 4 in Her Grade 3 Class

Dapat kabar menggembirakan dari Mama Ani tadi pagi. Dalam penerimaan rapor akhir semester genap kelas 3 di Elementary School Anak Bangsa Cerdas, Pandaan, ADA berhasil menduduki rangking 4. Ini adalah peningkatan prestasi dari semester sebelumnya dimana ADA meraih ranking 7 di kelas.

Aku senang karena pencapaian ini melampau ‘target’ yang kami obrolkan dengan ADA setelah menerima rapor semester lalu. Dalam obrolan tersebut kami mengajak ADA untuk meraih posisi 5 besar di kelas. Kami tunjukkan beberapa cara bagaimana ia akan mampu meraih posisi tersebut dan alhamdulillah dengan kerja keras, do’a dan niat dari ADA sendiri, sekarang ‘target’ tersebut tercapai.

Great job, ADA!

Dengan pencapaian ini ADA sudah menunjukkan bahwa ADA bisa beradaptasi dengan baik dengan pola belajar, materi pelajaran, dan bahasa penyampaian di sekolah yang sekarang, yang jelas berbeda dengan saat belajar di Sekolah Kebangsaan di Johor lalu. Yakinlah dengan kesungguhan dan kerja keras ADA sendiri, prestasi ADA akan terus meningkat. I know you can , baby! We will always support you 🙂

(Kurang) Tertarik Piala Dunia 2010

Babak penyisihan grup Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan sudah hampir selesai. Beberapa kali terjadi kejutan dimana tim negara unggulan kalah atau tidak menunjukkan penampilan yang baik. Orang-orang ramai menjadi komentator dadakan, merasa paling tahu apa yang terjadi di lapangan hijau. Nuansa Piala Dunia terasa dumana-mana.

Ditengah semua kebisingan Piala Dunia sepakbola tersebut, aku kok merasa tidak begitu tertarik untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan itu ya? Padahal kalau biasanya yang bermain klub-klub unggulan atau negara-negara besar sepakbola dunia, aku selalu tidak mau ketinggalan menyaksikan. Bahkan begadang sampai pagi pun dilakoni.

Mungkin karena masih di babak penyisihan barangkali ya? Siapa tahu nanti di babak-babak selanjutnya pertandingan dan persaingannya akan makin seru sehingga lebih menarik perhatianku. Mari kita lihat… 🙂

Adakah Yang Lebih Agung?

Petang telah jatuh sejak tadi. Bahkan dipercepat oleh awan gelap yang membawa hujan deras di bumi etam Samarinda.

Adzan berkumandang lantang memanggil. Mataku tak berkedip menatap layar televisi. Aku tahu aku harus segera bangkit karena hatiku telah berteriak, “ayo bangun dari dudukmu, ambil wudhu dan laksanakan shalat!“. Tapi mataku tetap menatap acara di TV, terlalu menarik baginya. Aku tak beranjak.

Lalu tiba-tiba saja ‘blep’! Mati lampu!

Gelap di sekililingku! Pekat! Astaghfirullah’al adzhiim…

Ini caraNya! Ini caraNya!

Maka serta merta aku bangkit dan meraba-raba dalam kegelapan menuju kamar mandi. Berwudhu. Lalu meraba-raba lagi naik ke kamar di lantai dua. Menabrak-nabrak. Terbentur-bentur.

Ini caraNya! Ini caraNya!

Memegang label sebagai patokan, sajadah kugelar. Hatiku terpecah, padaNya dan pada caraNya ini. Kucoba bulatkan hati dan bertakbir. Allahu Akbar!

Tanpa peringatan, serta merta ‘cling’! Listrik menyala kembali!

Ini caraNya! Ini caraNya!

Dan aku tersungkur, bersujud dan menangis!

Adzan adalah panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan kepadamu. Adakah yang lebih penting daripada itu? Adakah yang lebih agung daripada itu?

Menua Itu Keren

Di masjid seusai shalat Jum’at tadi aku melihat seorang bapak tua. Ia memakai baju koko putih, berpeci dan sarung kotak-kotak. Yang menarik perhatianku dari si bapak ini adalah kulitnya yang keriput. Entah bagaimana, keriputnya terlihat keren dimataku. Mungkin karena keriputnya rata atau mungkin karena warna kulit bapak itu yang agak terang, pokoknya keriputnya itu kelihatan asyik saja dipandang.

Ternyata menua itu juga bisa terlihat keren, tidak melulu dinilai lemah atau tak berdaya!

Mudah-mudahan saat aku menua kelak, Insya Allah atas seizin Allah SWT, aku bisa terlihat keren juga 🙂

Kalau Lagi Sibuk

Pemandangan di meja kerjaku suatu waktu. Beberapa gadgets yang sedang dalam posisi siaga penuh. Ada PC (di samping meja, tak terlihat) dengan flat monitornya, sebuah laptop Toshiba yang sedang melayani sebuah modem 3G dan eksternal harddisk (lupa berapa GB kapasitasnya, nanti di-update), 2 flashdisk yang siaga jika sewaktu-waktu diperlukan (dan masih ada 2 lagi di dalam tas, tidak terlihat), kalkulator, dan 3 buah handphone berbeda tipe.

Biasanya begitu posisinya, kalau lagi sibuk di kantor. Kalau lagi mobile seperti ke mining site, cukup bawa laptop dan tetek bengeknya itu. HP tentu juga dibawa, kadang bisa tiga-tiganya! Kalau PC jelas ditinggal, karena ngga’ mungkin digotong-gotong ‘kan? Hahaha…