10th Anniversary

Pada pagi ini, tepat 10 tahun yang lalu, setelah perjalanan hubungan kita yang 2 tahun kurang 2 hari itu, kita melangkah yakin menghadap pak penghulu. Membuhulkan janji setia, menyatukan hati dan melepaskan kedirian masing-masing demi satu niat untuk meraih ridho Illahi rabbi. Menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan.

Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda, “apabila seorang hamba (manusia) telah kawin, maka ia telah menyempurnakan separuh agama, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa”

Setengahnya sudah kita lalui 10 tahun yang lalu. Setengahnya lagi telah 10 tahun kita jalani, sedang dijalani dan masih akan terus dijalani di waktu-waktu mendatang sampai kelak kita dipanggil pulang. Jalan itu kita sadari tidak mudah. Ada banyak halangan dan rintangan, terjal dan berliku serta dipenuhi ujian-ujian yang berat. Bersama kita jalani itu semua, bergandeng tangan bahu membahu saling menguatkan. Bagiku, engkau sungguh pasangan yang bisa melengkapi separuh jalan ketakwaan itu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”barangsiapa yang diberikan rezeki oleh Allah seorang istri yang sholehah maka sungguh dia telah dibantu dengan setengah agamanya maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya

Aku sangat mensyukurinya!

Di belahan barat bumi ada yang menamai panjang usia pernikahan dengan nama-nama hasil alam seperti kapas, garam, tembaga, kayu, kristal, emas, berlian dan sebagainya. 10 tahun menurut versi tersebut adalah timah. Dan seperti timah yang mudah ditempa, mari bersama kita menempa diri menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Ditempa itu sakit namun percayalah bahwa hasil akhirnya adalah indah dan baik. Timah juga tidak mudah teroksidasi sehingga tahan karat, karena itu juga dapat kita contoh untuk tidak mudah terpengaruh anasir luar sehingga kasih sayang, kepercayaan, kesetiaan dan kebahagiaan yang kita punya akan terlindung dan bertahan lama. Dengan saling melengkapi dan menjaga maka kita akan bisa.

Ah, tulisan ini terlalu panjang untuk seorang pria tak romantis seperti aku (seperti yang sering kau sebut) dan melantur menjadi palajaran agama dan kimia, padahal sebenarnya bagian intinya malah ada di paragraf terakhir tulisan. Tapi masih ada sedikit lagi yang ingin kusampaikan. Bagian ini bukan untukmu, tapi bagi mereka. Berpuluh, berratus, atau mungkin berjuta-juta gadis dan jejaka. Yang patah hatinya dan kehilangan harapannya 10 tahun yang lalu. Saat kita resmi menjadi suami dan istri. Maaf, kami telah menemukan belahan jiwa masing-masing yang membuat bahagia datang lebih awal. Mudah-mudahan kalian telah bisa mengobati hati dan menemukan harapan dengan orang yang lain 🙂

Ani Destriana, terima kasih telah mendampingiku 10 tahun terakhir. Seperti makna kata ‘garwo‘ yang berarti istri dalam bahasa Jawa, engkau adalah sigaraning nyowo (belahan jiwa) untukku. Kesabaran dan ketabahanmu telah membuat saat-saat berat dalam hidup kita menjadi ringan dan menyenangkan. Aku ingin memujimu dengan tulus di sana. Tetaplah di sisiku!

A Song For You, Dear…

Di meja sebelah sana di ruangan kantor, seorang teman sedang mengaktifkan music player di komputernya. Aku sendiri tengah asyik dengan tumpukan file yang harus kukerjakan. Sesekali kepalaku mengangguk-angguk mengikuti irama. Di lagu yang video-nya terpasang di bawah, aku menghentikan pekerjaanku. Nostalgia datang tiba-tiba. Pikiranku terbawa terbang, jauh ke negara tetangga Malaysia, tempat aku pernah bekerja dan bermukim bersama anak dan istri.

Kala itu aku selalu membawa MP4 player jika berangkat kerja. Dengan earphone terpasang, sambil menunggu mobil van datang menjemput, aku menikmati lagu-lagu terbaru yang kuunduh dari internet dari musik player tersebut. Yang paling kusuka salah satunya adalah lagu Sempurna dari grup Andra & The Backbone ini. Musiknya sederhana tapi keren sekali, liriknya menggugah dan petikan gitarnya terdengar sangat empuk di telingaku.

Versi lain lagu ini yang tak kalah kerennya adalah yang dibawakan dengan sangat manis oleh Gita Gutawa:

Angka/nilai 10 adalah nilai sempurna, begitu kata orang. Menjelang pernikahan timah 10 tahun kita yang akan tiba beberapa hari lagi, kupersembahkan lagu indah melalui tulisan singkat ini bagi pendamping sempurna hidupku, kekasihku, istriku Ani Destriana. Dear, this is for you!

kau adalah darahku, kau adalah jantungku

kau adalah hidupku, lengkapi diriku

oh sayangku, kau begitu… sempurna… sempurna…