Quick Update

Baru sembuh dari sakit, ini baru keluar rumah setelah istirahat hampir 9 hari. Aku sempatkan menulis sedikit di sini sambil menunggui anak pulang sekolah. Cerita lengkapnya nanti saja kalau sudah ‘waras’ beneran, ini masih dalam pemulihan.

Sudah, itu saja.

ADA’s Quote of The Week

Pembicaraan ADA dan Putri (adik Mama Ani) setelah kami kembali dari Kediri dimana ADA sempat dibawa ke rumah sakit Baptis untuk diperiksakan kesehatannya akibat penyakit batuk.

“Mbak Putri, dik ADA senang sekali lho di Kediri kemarin. Dik ADA main-main ke rumah sakit Baptis!”

“Lho, ke rumah sakit kok senang tho, dik ADA?”

“Ya iyalah, masa‘ ngga’ senang mengunjungi tempat kelahirannya sendiri?”

Oalah, anakku… anakku! 🙂

Rada Lemas

Ngga’ enak badan kemarin. Pulang kerja rasanya lemas banget dan tidak bergairah. Mama Ani bilang wajahku kuyu dan lesu, tidak seperti biasa yang sumringah dan banyak senyum.

Bisa jadi karena berpuasa (puasa 6 hari di bulan Syawal). Kerja dan kegiatan tetap penuh sementara tubuh kurang asupan tenaga dari makanan. Jadinya lemas. Apalagi kemarin aku berpuasa memang tanpa sahur. Tapi malam sebelumnya sekitar jam 12-an makan 2 bungkus mie goreng yang ditambahin daging bakso. Maksudnya sih bukan sebagai pengganti sahur, tapi buat jaga-jaga saja kalau tidak terbangun. Lha kejadian, memang tidak terbangun sebelum subuh! Baru mendengar alarm HP jam 6, tersentak ingat ADA juga harus berangkat sekolah.

Jadinya berbungkus selimut deh tadi malam, padahal belum juga jam 8, belum shalat Isya dan belum sempat dengerin cerita-cerita ADA dan Mama Ani. Aku sudah teler setelah berbuka dan shalat Magrib. Sekitar jam 11-an dibangunin Mama Ani untuk shalat, tapi rasanya berat sekali untuk membuka mata. Mama Ani perlu usaha ekstra untuk membuatku terjaga, bahkan ia sendiri sampai ngomel-ngomel aku tak bangun-bangun juga. “Thanks Ma, for woke me up!

Badan terasa lebih lumayan segar pagi ini. Dan meski tanpa sahur lagi, aku tetap berniat untuk meneruskan puasa 6. Insya Allah kuat.

Biang Kerok

Oh inikah si biang kerok penambah berat badan itu?

Dari hasil olahan di badannya keluarlah sambal penggugah selera, penitik air liur dan penggiat decap nikmat kepedasan yang terus meminta tambah porsi makan. Meski lauk si teman nasi hanyalah tahu goreng atau ikan dan sayur rebus, tapi tak tertahankan untuk tidak tambah dan tambah.

Tertuduh. Penampakan dari 2 sisi.

penambah selera

Terdakwa utama penyebab habisnya makanan-makanan ini.

Hahahaha…

Saat ADA Sakit

dsci1377.JPGHari ini ADA sudah sekolah lagi. Tadi pagi dia tidak sulit dibangunkan. Meski masih ada pilek dan ingusnya, tapi ia cukup kuat untuk sekolah.

Berbeda dengan sepulang sekolah hari Jum’at minggu lalu, ia mengaku tidak enak badan. Bangun tidur sore itu di pipi kanan ADA nampak seperti bidur kemerahan dan sedikit gatal. Hari Sabtu mulai terasa suhu tubuhnya meningkat. ADA tidak jadi berangkat ke acara pawai Maulid Nabi yang diadakan sekolahnya (“Pa, lihat tuh Pa! Mereka berangkat.” kata ADA sedikit kecewa di depan jendela melihat teman-teman satu sekolahnya bergerak keluar sekolah pawai keliling Gelang Patah). Saat sore hari ketika aku baru saja pulang kerja dan melihat kondisinya begitu, kami putuskan membawanya bertemu dokter.

Kata ibu dokter yang murah senyum dan ramah itu, ADA tidak apa-apa, perlu istirahat saja. Memang batuk, pilek dan lemas, tapi tidak ada tanda-tanda sesak nafas atau kondisi lain yang tidak bagus. Diberi obat antibiotik, obat demam (“Besar sekali, Pa!“), obat flu dan satu obat sirup (lupa untuk apa).

Dan meski sedikit sakit, setelah berjumpa dokter, ADA masih saja ingin bermain di funfair.

Hari Minggunya istirahat di rumah memulihkan kesehatannya, makan teratur dan minum obat yang diberikan. Perlahan demamnya menghilang, sehingga malam ia dapat tidur nyenyak. Tapi paginya tubuhnya terasa panas lagi sehingga setelah ditimbang-timbang, ADA kami minta untuk istirahat satu hari lagi di rumah. “Sehat dulu ya, Nak, baru pergi sekolah lagi. Nanti Mama buatkan surat minta izin tidak sekolah untuk bu guru.”

Begitulah, satu hari lagi di rumah dan ADA alhamdulillah dapat pulih kembali. Belum kembali sesehat biasanya, tapi sakitnya sudah berangsur menjauh.